Sabtu, 25 Desember 2010

Masyarakat perkotaan dan perdesaan


Masyarakat dalam pengertian arti sempit adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

Masyarakat harus mempunyai 3 syarat yaitu : terdapat beberapa manusia, telah tinggal disuatu tempat dalam waktu yang lama, adanya peraturan yang mengatur mereka.

Sedangkan masyarakat perkotaan (urban community) menurut saya dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang hidup didaerah maju guna memenuhi kebutuhan mereka. Contoh: Jakarta, Surabaya, bandung, Palembang, dll.

Sedangkan masyarakat pedesaan dapat diartikan sebagai perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat disuatu daerah dalam hubungannya danpengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Fungsi masyarakat kota adalah :
- Wisma : tempat berlindung terhadap alam – alam sekelilingnya dan juga sebagai tempat berlangsungnya kegiatan social dalam keluarga.
- Karya : menghasilkan suatu barang untuk masyarakat dalam dan luar kota.
- Marga : menyelenggarakan hubungan antara kota itu sendiri dengan kota – kota lain disekelilingnya.
- Suka : memenuhi kebutuhan hiburan,rekreasi, taman, budaya dan seni bagi masyarakat sekitar.
- Penyempurna : merupakan penyempurna dari fasilitas – fasilitas di kota – kota sekitarnya.
Secara keseluruhan peran kota adalah : sebagai tempat unsur pertumbuhan ekonomi, tempat jalannya pemerintahan, tempat supply barang – barang penting,dll.

Fungsi masyarakat desa adalah :
- Penyedia barang - barang yang bersumber dari alam
- Penyedia SDM
- Salah satu tempat berekreasi

Masyarakat kota dan masyarakat desa walaupun berbeda karakter, tetapi keduanya sangat saling membutuhkan satu sama lain. Mereka tidak dapat hidup sendiri – sendiri. Keduanya hidup berdampingan, hanya saja tempatlah yang membedakan mereka. Masyarakat kota sangat membutuhkan apa – apa yang ada didesa, contoh : beras, sayur, daging, ikan, dll. Sedangkan masyarakat desapun membutuhkan apa – apa yang ada dikota, contoh : pakaian, minyak, obat – obatan, dll.

Jumat, 24 Desember 2010

pelapisan sosial dan kesamaan derajat


Pelapisan social = perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarchies). Pelapisan ini terjadi karena perbedaan hak dan kewajiban dari beberapa individu. Pelapisan sosial biasanya bersumber pada perbedaan harta, perbedaan tingkat/jabatan, atau kekayaan. Pada lapisan sosial, golongan atas biasanya disebut golongan elit. Pada kenyataannya pelapisan sosial yang ada dimasyarakat disebabkan karena perbedaan status sosial yang jauh.

Sedangkan persamaan derajat = kesamaan pangkat/derajat dimata umum. Kesamaan derajat juga bisa diartikan sebagai suatu tindakan untuk tidak membeda-bedakan status sosial masyarakat. Karena pada dasarnya manusia itu sama dimata tuhan dan dimata hukum.

Menurut saya, pelapisan sosial dan persamaan derajat adalah sesuatu yang berbanding terbalik. Pelapisan sosial adalah cara pandang terhadap seseorang berdasarkan harta, jabatan, atau kekayaan. Sedangkan persamaan derajat adalah cara pandang terhadap seseorang dengan tidak membeda-bedakan status sosial.

Memang status sosial adalah sesuatu yang kongkrit dalam masyarakat, namun sebaiknya status sosial tidak dibuat sebagai cara pandang terhadap seseorang. Melainkan hanyalah tingkatan yang membedakan tugas seseorang. Seharusnya kita memupuk persamaan derajat yang kokoh. Karena, jika kita memandang status sosial dengan no.1 maka yang terjadi negara ini akan rapuh sedikit demi sedikit. Sebaliknya, jika kita memandang persamaan derajat no.1 maka negara kita akan bangkit karena setiap individu memiliki tugas yang sama yaitu memajukan bangsa dan negara. Hanya saja cara bertugasnya yang berbeda-beda.

Kuburlah anggapan tentang perlapisan/status sosial. Dan tanamkanlah rasa persamaan derajat yang tinggi diantara kita.