Minggu, 22 April 2012

Kelompok dalam Organisasi

Secara bahasa (menurut kamus Bahasa Indonesia Modern); kelompok adalah beberapa (orang, benda, hewan) yang dijadikan satu. Namun pengertian ini masih sangat umum dan tidak berkonteks psikologi.

Kita perlu melihat pendapat dari beberapa tokoh:

Homans (1950)

kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan sesama anggota secara langsung.

Dari beberapa pengertian diatas kita dapat menyipulkan Ciri Utama Sebuah ‘Kelompok’, antara lain:

- Terdiri dari 2 individu (disebut anggota) atau lebih (tetapi juga tidak terlalu banyak)

- Adanya saling interaksi antar individu tersebut (interaksi interpersonal)

- Memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama.

Baron & Byrne (1979) menambahkan bahwa kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu:

- Adanya sense of belonging (rasa memiliki);

- Tiap anggotanya saling bergantung (interdependensi).

http://psikoharyo.blogspot.com

Apa itu organisasi?

Ahli Davis mengatakan bahwa organisasi adalah suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu yang saling berinteraksi menurut suatu pola yang terstruktur dengan cara tertentu sehingga setiap anggota organisasi mempunyai tugas dan fungsinya masing-masing, dan sebegai kesatuan mempunyai tujuan tertentu dan juga mempunyai batas-batas jelas sehingga organisasi dapat dipisahkan secara tegas dari lingkungannya.

http://www.anneahira.com/

jenis-jenis kelompok:

Kelompok formal adalah sub unit sah dari organisasi yang telah ditetapkan oleh anggaran dasar atau suatu ketetapan management. Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi tugas yang nyata guna mendukung tugas organisasi.

Kelompok non-formal adalah kelompok yang muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan individu dengan mengembangkan tata hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal hanya dapat terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat pekerjaan, dan jadwal kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok. Oleh karena itu kelompok informal muncul dari kombinasi antara faktor-faktor formal dan kebutuhan manusia sebagai anggotanya.

http://ichwanmuis.com/

pengalaman organisasi:

dahulu saat saya masih duduk di bangku sma, saya termasuk salah satu anggota ossis. Yang terhubung dengan satu kesatuan ossis & mpk serta ekskull. Di organisasi tersebut saya sebagai anggota sekbid 4 tentang aspek pengetahuan dan budi pekerti luhur. Sekbid 4 tersebut membawahi ekskull MPR dan KIR. Dan bertanggung jawab langsung kepada MPK komisi D. dan bertanggung jawab penuh kepada sekolah. Osis dan MPK serta ekskull adalah organisasi siswa formal yang legal di sekolah. Disana ke3 badan itu saling membantu saat ada project sekolah dan membantu langsung jika terdapat acara rutinitas sekolah. Saat terdapat suatu project pastilah terkadang banyak hambatan. Maka dari itu ke3 badan itu bersama utusan sekolah (guru penasihat ossis mpk) mengadakan rapat-rapat secara berkala dan berkelanjutan sampai project hari H dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar acara dapat berjalan dengan baik dan meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Pembahasan project, perkiraan trouble, perkiraan penyediaan perlengkapan dan peralatan, pemilihan area project, pembagian seksi-seksi, biaya-biaya, waktu pelaksaan, dll. Hal-hal itulah yang dibahas dalam rapat. Setelah semua anggota rapat menyetujui maka proposal pemohonan project pun dibuat untuk diajukan kepada kepala sekolah agar acara di setujui dan dilegalkan oleh sekolah. Jika disetujui project akan dilaksanakan, dan jika tidak disetujui maka project akan di hapus atau di tunda sampai tahun depan. Saat pelaksaan project semua seksi bahu membahu agar project bisa berjalan sesuai dengan apa yang sudah dirapatkan. Jikapun terdapat trouble, maka seksi yang bertanggung jawab atas trouble itu mencoba untuk memecahkan masalah sendiri. Dan jika tidak berhasil maka harus meminta bantuan kepada seksi lain, ataupun seluruh seksi turun tangan untuk membantu. Di akhir acara project evaluasi kerja dilakukan. Akumulasi trouble, evaluasi project, ikhtisar L/R, sapu bersih lapangan, semua kegiatan itu dilakukan saat evaluasi kerja. Jika program berhasil berjalan mulus maka kami bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh individu yang terlibat dan sekolah. Dan besar harapan kami agar project tersebut diulang kembali pada periode ossis, mpk, dan ekskull tahun depan.

ref :

psikoharyo.blogspot.com <22/04/2012> <07.00>

www.anneahira.com <22/04/2012> <07.20>

ichwanmuis.com <22/04/2012> <07.30>

Sabtu, 21 April 2012

Teori pengambilan keputusan


Keputusan dapat dijelaskan sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah ditetapkan.


Seorang pengambil keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.


Secara umum pengertian teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.


Jenis keputusan :

    berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manager dalam perusahaan :

    a. keputusan strategis : keputusan yang dibuat oleh management puncak.

    b. keputusan taktis : keputusan yang dibuat oleh management menengah.

    c. keputusan operasional : keputusan yang dibuat oleh management bawah.


    berdasarkan tersedianya pemecahan masalah:

    a. keputusan terprogram : keputusan berkaitan dengan kebiasaan, aturan, prosedur. Dalam hal ini, kondisi yang dihadapi dapat diketahui dengan pasti.

    Co: keputusan suatu pelaksaan acara oleh ketua pelaksana.

    b. keputusan tidak terprogram : keputusan yang tidak mempunyai suatu aturan yang baku, tergantung pada jenis masalahnya. Dan biasanya masalah yang membutuhkan keputusan jenis ini terjadinya tidak dapat diprediksi.

    Co : seorang bos yang harus mengambil keputusan saat perusahaannya terancam.

    c. keputusan tidak terstruktur : tidak diketahui pemecahannya, karena ketidakjelasan masalah.

Ref 1: dosen Iman Murtono Soenhadji, jurusan management, fakultas ekonomi, universitas Gunadarma. @ link : repository.binus.ac.id/<21/4/2012> <14.00>

Ref 2: anneahira.com/<21/4/2012> <14.30>