Sabtu, 23 Maret 2013

Penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar



Penggunaan bahasa indonesia dengan baik dan benar

Bahasa indonesia adalah bahasa resmi bangsa indonesia, bahasa pemersatu bangsa indonesia. Hal ini dibuktikan pada sumpah pemuda alinea ke 3 yang berbunyi :
“Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”

Pada ikrar sumpah pemuda tersebut jelas digambarkan bahwa bahasa indonesia adalah bahasa permersatu bangsa sekaligus bahasa resmi indonesia.

Lantas apa itu bahasa indonesia dengan baik dan benar? Dan bagaimana contoh penggunaannya?

Bahasa indonesia dengan baik dan benar adalah pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang benar.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.Bahasa  yang di ucapkan harus baku.

dan adapun contoh penggunaannya adalah :

ibu : santi, bisakah kamu membantu ibu untuk membeli seikat daun bayam di warung?
Santi : baik bu, nanti akan saya lakukan setelah saya selesai mengerjakan PR



contoh fungsi bahasa indonesia sebagai alat komunikasi :


  • Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyaii fungsi utama  bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegaiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat. Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan, melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat. Terutama pada penggunaan Fungsi komunikasi pada bahasa asing
Contoh bahasa sebagai alat komunikasi berupa: Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badani, alat bunyi-bunyian, lukisan, gambar, dsb). Sebagai contoh masyarakat Indonesia lebih sering mengenal ungkapan “No Smoking” daripada “Dilarang Merokok”, “Stop” untuk “berhenti”, “Exit” untuk “keluar”,”Time untuk “waktu”. Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar